Jumat, 03 Maret 2017



Mountaineering berasal dari kata "mountain" yang berarti gunung. Mountaineering adalah kegiatan mendaki gunung yang terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu :

  1. Hill walking. Merupakan perjalanan pendakian bukit - bukit yang landai, tidak menggunakan peralatan dan teknis pendakian.
  2. Scrambling. Merupakan pendakian pada tebing batu yang tidak terlalu terjal. Dan tangan hanya digunakan sebagai keseimbangan.
  3. Climbing. Merupakan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik pendakian. Bentuk climbing adalah :
  • Rock Climbing, yaitu pendakian pada tebing batu.
  • Snow ice climbing, yaitu merupakan pendakian pada es dan salju.
TEKNIK MENDAKI GUNUNG

Mendaki gunung pada dasarnya adalah olahraga berjalan. karenanya penguasaan teknik berjalan yang wajib diketahui terlebih dahulu.



Berjalan di gunung tentu saja tidak sama dengan berjalan di trotoar. Di gunung kalian harus berjalan dengan beban dipunggung, melintasi lembah, mendaki tebing, menuruni lereng - lereng, atau meniti punggungan - punggungan yang tipis. Dengan medan seperti itu ditambah dengan beban yang harus dibawa maka keseimbangan dalam berjalan di gunung adalah mutlak.

Seperti juga pejalan kaki yang lain, anda harus berjalan dalam satu irama yang tetap, dengan kata lain tidak kaku seperti robot. Tidak ubah bagai seorang penari, berjalan di gunung pun punya seni tersendiri. Kalau seorang penari mempunyai kenikmatan tersendiri dalam melakukan gerakan - gerakannya, maka seorang pendaki yang berjalan dalam irama tertentu juga harus dapat merasakannya sebagai suatu kesenangan tersendiri pula.

Ada beberapa patokan yang harus diperhatikan dalam berjalan, tentu saja melangkah. Inilah hal pertama yang harus diperhatikan. Berjalanlah denga langkah - langkah kecil, jangan memaksakan kaki untuk melangkah terlalu lebar. Langkah - langkah yang terlalu lebar menyebabkan berat badan seringkali ditunjang oleh satu kaki saja karenanya keseimbangan badan pun gampang goyah. Dengan langkah - langkah yang kecil, berat badan dapat ditunjang secara mantap oleh kedua kaki. Perlu di ingat bahwa kaki bukan hanya menahan berat badan, tetapi telah ditambah dengan berat barang yang ada dalam ransel. Dengan langkah - langkah kecil, gerakan nafas teratur, dan ini merupakan cara yang tepat untuk menghemat tenaga.

Bagi pendaki yang berpengalaman, berjalan dua atau tiga jam tanpa istirahat merupakan hal yang biasa. Tentu dibutuhkan kekuatan dan stamina yang cuma dapat diperoleh melalui latihan dan pengalaman yang tidak sedikit. Akan tetapi, sebagai ukuran minimal boleh dikatakan bahwa berjalan satu jam dengan istirahat sepuluh menit adalah normal.

Ketika istirahat, duduklah dengan kaki yang melonjor lurus sedikit di atas badan untuk mengembalikan
darah supaya mengalir normal, karena ketika badan berjalan seluruh darah telah berpusat di kaki. Teguklah minuman secukupnya dan makanlah beberapa makanan kecil. Usahakan agar tidak beristirahat ditempat berangin karena udara dingin dapat mengrutkan otot yang sedang beristirahat, dapat menyebabkan terjadi kram pada otot.

https://loopdreamer.wordpress.com/2009/05/05/dasar-dasar-mountaineering/

0 komentar:

Posting Komentar

FOLLOW US @ INSTAGRAM

@Sahrul.Samboler
Diberdayakan oleh Blogger.

Posh Terbaru

sejarah perkembangan komputer

"Perkembangan Teknologi Komputer" a. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan belajar 1 ini siswa diharapkan dapat : 1) Me...

Cari Blog Ini

Follow us

Facebook :
Sahrul Samboler

Instagram : @Sahrul.Samboler

Facebook

Sahrul Samboler

Terakhir Dikunjungi

Popular Posts

Blog Archive